Selasa, 04 Januari 2011
Sinopsis God Of Study Episode 2
Kemarahan Seok Ho mencapai puncaknya. Tak peduli mau tidak mau para siswa harus ada yang memasuki Universitas Chun Ha. Baek Hyun kesal dan mengatakan, “Banyak siswa Byung Moon yang sehabis pulang sekolah bekerja mencari nafkah untuk keluarganya yang tinggal dirumah. Bagi yang memiliki orang tua, kebanyakan dari mereka bekerja dan hanya melihat anak-anaknya saat tidur. Banyak siswa yang bermasalah. Kau menyuruh anak-anak ini masuk Chun Ha? Apa kau bertaruh dengan seseorang? Dimana kau sembunyikan kameranya, hah??”
Seok Ho muak dengan pernyataan Baek Hyun, “Kau, sampah kotor! Kau hanya mengikuti peraturan yang dibuat orang lain. Kalian sekelompok orang yang bodoh!” Baek Hyun tambah kesal. Ia tak segan melemparkan bola basket itu lagi tepat mengenai kaca jendela sehingga membuat jendela itu pecah. Kejadian itu membuat seluruh siswa Byung Moon bersorak gembira dengan meneriakan nama Baek Hyun berulang kali.
Sementara itu, guru-guru marah pada Kepala sekolah Ma Ri karena begitu gampangnya menyewa pengacara sedangkan sekolah pun sudah hampir bangkrut. Namun, kepsek meminta untuk memberikan Seok Ho kesempatan selama 3 hari kedepan untuk rencananya itu. Tiba-tiba Seok Ho datang, mengatakan bahwa kelas yang akan dipakai untuk kelas khusus terkunci. Semua guru menolak membantu Seok Ho. Jadilah Guru Soo Jung yang tidak ada jam mengajar saat itu membantu Seok Ho membuka pintu untuk kelas khusus. Seok Ho memulai bersih-bersih dengan merapikan meja dan kursi. Sementara Guru Soo Jung yang awalnya tidak ingin membantu Seok Ho pun akhirnya ikut membantu sambil memberikan laki-laki itu masker agar terhindar dari debu.
Dalam jam pelajaran, seperti biasa para siswa tidak memperhatikan sang guru dalam mengajar. Tak terkecuali Chan Doo yang sedang menonton dance di Hp-nya, Bong Goo yang sibuk melawan rasa kantuknya, Pul Ip yang memikirkan perkataan Seok Ho mengenai perubahan hidup yang tentu akan terjadi bila masuk Chun Ha, Hyun Jung yang sibuk menggambar wajah Baek Hyun, dan Baek Hyun pun sibuk memikirkan tempat tinggal untuk dirinya dan sang nenek setelah benar-benar diusir. Di saat itu, Baek Hyun mendapat sms dari bos tempatnya bekerja untuk ikut membantunya sekarang (Siang=Jam sibuk) dengan iming-iming uang tambahan. Baek Hyun tentu setuju. Ia bergegas bangun dari kursinya dan pergi tanpa izin dari Guru yang sedang mengajar yang juga tiba-tiba menyapanya, “Baek Hyun, kau mau kemana?” Tanpa basa-basi Baek Hyun berkata, “Chongsohamnida! (Maafkan aku).”
Di koridor bertemu dengan Guru Soo Jung, Baek Hyun berbohong dengan mengatak bahwa sekarang Neneknya sedang sakit. Ia harus segera pulang. Guru Soo Jung mengizinkannya. Namun Seok Ho (baru datang) tidak percaya dengan penjelasan Guru Soo Jung. Ia berkata, “Nenek mana di dunia ini yang menyuruh cucunya meninggalkan sekolah untuk datang menjaganya..” Guru Soo Jung berfikir. Ia dan Seok Ho bertanya mengenai Baek Hyun pada Chan Doo. Chan Doo berkata jujur, mengatakan bahwa Baek Hyun sering bolos untuk bekerja pada waktu jam makan siang demi mendapatkan bayaran lebih. Guru Soo Jung sedih, ia tidak tahu-menahu bahwa siswa dikelasnya bolos demi menghabiskan waktunya untuk bekerja.
Hari itu Seok Ho memasang pengumuman untuk masuk Chun Ha. Para siswa terkejut sambil melontarkan komentar-komentarnya pada Seok Ho, “Aku tidak merasa ini Universitas Chun Ha yang itu. Semua kembali mengejek, namun Seok Ho tetaplah Seok Ho yang percaya diri. Ia percaya pasti akan ada siswa yang masuk Chun Ha. Tiba-tiba matanya tertuju pada kelas Baek Hyun. Dilihatnya, ada Bong Goo yang sedang di ejek oleh kedua teman sekelasnya. Seok Ho datang saat kedua siswa itu pergi dan bertanya, “Apa kau bahagia berpura-pura menjadi orang yang baik hanya untuk membuatmu bahagia? Musuhmu bukanlah mereka. Inilah musuhmu!! (Menunjukkan buku Bong Goo yang banyak tercoret dengan stabilo). Kau sudah banyak melawan mereka. Datang dan berjuanglah dengan gigih!”
Sementara itu, Guru Soo Jung terengah-engah mengejar para siswa yang tidak mau mengulang pelajaran. Melihat Seok Ho berjalan disampingnya, Guru Soo Jung mengejek, “Aku bertanya pada siswa dikelasku tetapi tidak ada yang ingin bergabung dikelas khusus. Itupun sama dengan kelas lainnya.” Seok Ho menanggapi dengan santai, “Benarkah? Aku akan menemuimu besok.”
Ditempatnya bekerja, Nenek menelepon Baek Hyun yang sedang bekerja. Nenek mengatakan bahwa dirinya sangat senang bahwa cucunya masuk dalam kelas khusus untuk masuk Chun Ha. Baek Hyun tertegun, “Siapa yang mengatakannya?” Nenek menjawab, “Guru barumu. Kang……. Kang…….” “Kang Seok Ho???” Baek Hyun meneruskan. Ternyata hari itu Seok Ho datang ketempat Nenek Baek Hyun bekerja. Lalu ia yg meneruskan pembicaraan dengan Baek Hyun, “Sebagai guru barumu, sudah menjadi tugasku untuk datang mengunjungi Nenekmu.” Baek Hyun kesal, belum selesai mengungkapkan rasa marahnya namun Seok Ho menutup teleponnya terlebih dulu.
Nenek Baek Hyun juga menceritakan masalah kepindahannya pada Seok Ho atas rumahnya yang harus segera dikosongkan. Seok Ho bersimpati dan mencoba mencarikan rumah untuk mereka. Hal itu juga menjadi kesempatan bagi Seok Ho untuk meminta Baek Hyun bergabung dalam kelas khusus.
Di restorannya, Bong Goo membantu orangtuanya melayani pengunjung yang datang. Padahal sebelumnya Bong Goo berniat untuk belajar di hari itu. Saat itu juga, keluarga teman lamanya Bong Goo datang dan mengatakan bahwa mereka datang untuk merayakan hasil ujian (Teman Bong Goo) yang memuaskan. Ibu Bong Goo berkomentar, “Aku tidak tahu sekolah ByungMoon memiliki siswa yang pandai.” Teman Bong Goo bingung, “Aku tidak sekolah di Byung Moon.” Ibunya (Teman Bong Goo) ikut menjelaskan bahwa anaknya tidak bersekolah di sekolah regular, namun bersekola di sekolah terkenal. Mengenai sekolah Bong Goo, keluarga temannya itu begitu terkejut begitu Ayah Bong Goo mengatakan bahwa Bong Goo bersekolah di Byung Moon (Ada-ada aja.. Hehe..).
Esoknya, Hyun Jung kelabakan lantaran Baek Hyun tidak mengangkat teleponnya. Dengan cara lain, Hyun Jung meminta Pul Ip untuk menelepon Baek Hyun dengan Hp-nya. Tak disangka-sangka, Baek Hyun mengangkat telepon dari Pul Ip bahkan menanyakan kabar gadis itu. Hyun Jung mendadak cemburu sementara Pul Ip begitu terkejut dan langsung memberikan Hp-nya pada Hyun Jung. Namun apa daya, Baek Hyun berbohong pada Hyun Jung bahwa ia sedang mengendarai motornya demi menghindar dari berbagai pertanyaan gadis itu.
Kembali ke tempatnya bekerja, Baek hyun meilihat Seok Ho yang lahap memakan Mie disana. Begitu mengambil pesanan Mie untuk kembali diantarnya, Seok Ho mengikuti Baek Hyun dan menanyakan masalah di telepon tadi siang. Baek Hyun tidak peduli dengan laki-laki itu sambil bergegas mengendarai motornya.
Pulang ke rumah, Pul Ip disambut dengan isak tangis Ibunya. Ia bertanya, “Apa istri dari paman itu datang lagi?” Sang Ibu mengiyakannya. Perlahan Pul Ip menangis melihat tingkah laku Ibunya. Mabuk-mabukkan, disangka perebut suami orang, dsb. Belum lagi ia melihat wajah Ibunya yang terluka. Pul Ip menangis sambil merapikan sepatu Ibunya. Tiba-tiba, Seok Ho datang. Mencoba meyakini Pul Ip kembali untuk bergabung dalam kelas khusus. Pul Ip masih menolak, namun Seok Ho masih berusaha meyakinkan Pul Ip untuk mengubah sesuatu yang diselipkannya dibawah kaleng minuman Pul Ip.. Yaitu sobekan kertas ulangan Pul Ip yang bernilai 25 itu.
Esoknya, pagi-pagi Nenek sudah siap untuk berangkat kerja. Tidak lupa ia meminta Baek Hyun untuk membawa bekal yang sudah disiapkannya ke sekolah. Awalnya Baek Hyun menolak. Namun sang Nenek tetaap memaksa karena kelas khusus itu diadakan sampai malam hari. Baek Hyun bingung, toh dirinya tidak mau ikut dalam kelas khusus tersebut tetapi Nenek sudah sangat memperhatikannya seperti biasa.
Di sekolah, Guru Soo Jung datang menemui Seok Ho yang sedang mengecat dinding ruangan untuk kelas khusus. Ia masih sangat meragukan kemampuan Seok Ho menarik 5 siswa untuk bergabung di kelas khusus tersebut. Dengan rasa percaya dirinya yang tinggi, Seok Ho mengajak Guru Soo Jung bertaruh, “Jika aku mendapatkan 5 siswa itu, kau dan aku harus menjadi asisten guru privat kelas ini.” Guru Soo Jung tidak setuju, “Sirheo!!” Tetapi, setelah dipikir jika dirinyalah yang menang, Guru Soo Jung mengiyakannya juga.
Dalam pelajaran Guru Soo Jung, lagi-lagi Baek Hyun tidak ada di kelas. Ternyata hari itu Baek Hyun sibuk bekerja di bengkel. Saat jam makan siang, Baek Hyun izin keluar dari bengkel. Sambil duduk di taman, Baek Hyun membuka bekal dari Neneknya dan menemukan sepucuk surat.
Isi Suratnya: “Untuk cucuku, BaekHyun.. Jika Ibumu masih hidup, ia akan membuatkan makan siang yang lebih baik untukmu. Mianhaeyo! Makanan adalah obat untuk tubuhmu. Kau harus makan makanan yang baik untuk menjaga kesehatan tubuhmu. Jadi, makanlah semuanya. Cucuku,, Saranghamnida!!”
Baek Hyun membaca surat itu sambil menangis. Terlebih saat memakan bekal itu. Baek Hyun tak tahan lagi menahan air matanya (Ciee bahasanya. Wkwk). Lalu, surat itu terbang menjauh dari Baek Hyun. (Disini ada scene masa kecil Baek Hyun) Saat itu, Baek Hyun yang masih duduk di bangku sekolah dasar selalu di dampingi sang Nenek. Entah di sekolah, saat makan bahkan saat mengerjakan PR-nya (Sebenernya Baek Hyun itu anak yang pinter). Ia mencoba mengambil surat yang pada akhirnya jatuh mengenai air dan mencoba menggapai-gapai surat itu sampai didapatnya.
Tidak lama, Seok Ho menelepon memberitahukan Baek Hyun untuk segera menolong Neneknya. Baek Hyun sangat khawatir. Terlebih saat melihat sang Nenek sedang membawa gerobak berisi perabotan rumah mereka di jalan yang menanjak (Sediih…T_T). Baek Hyun ingin menolong Neneknya. Namun Seok Ho datang dan tidak membiarkan Nenek Baek Hyun tahu bahwa cucunya bolos sekolah demi berpakaian seperti itu (Baju dari bengkel). Seok Ho memberitahukan bahwa mereka harus pergi hari itu. Baek Hyun berkata, “Aku belum mendengar hal apapun tentang itu.” Seok Ho kembali menjelaskan, “Tentu saja tidak. Ia tidak tega berbagi kekhawatirannya padamu. Aku akan membantumu. Buanglah rasa gengsimu jauh-jauh. Pakailah ini! (Melempar pakaian untuk mengganti baju bengkelnya).
Nenek terlalu lelah untuk membawa barang-barang mereka. Tiba-tiba Baek Hyun datang dan menolong Nenek dengan cepat. Ia membawa sang Nenek masuk ke dalam gerobak tersebut sehingga membuat Nenek bingung, “Ini terlalu berat untukmu.” Baek Hyun tidak peduli. Ia memutar balik gerobak tersebut dan mengatakan bahwa mereka tidak perlu pindah karena dirinya akan mengurus semuanya, sambil menangis lagi..
Guru Soo Jung masih belum dapat kabar apapun mengenai Baek Hyun. Ia sempat bertanya pada siswa-siswinya mengenai minatnya dengan kelas khusus. Namun, tidak satu orang pun merespon pertanyaan tersebut.
Pelajaran Guru selanjutnya, Pul Ip kembali bimbang. Ia berfikir ulang mengenai minatnya untuk bergabung dalam kelas khusus. Dengan percaya diri, Pul Ip bangun dari kursinya dan izin pergi dari Guru tersebut. Guru itu menolak Pul Ip untuk pergi karena ia tidak ingin rencana Seok Ho berhasil. Tetapi Pul Ip tidak peduli. Hal itu malah membuat Chan Doo dan Bong Goo mengikuti langkah Pul Ip dari belakang.
Hari ketiga untuk mengumpulkan para siswa, Seok Ho menunggu siswa yang mau bergabung di ruangan untuk kelas khusus tersebut. Jika dalam hitungan kurang dari 5 menit belum juga ada siswa yang datang, sesuai perjanjiannya Seok Ho harus segera pergi meninggalkan Byung Moon (Soalnya perjanjiannya jam 10 pagi). Dalam waktu singkat tersebut, Seok Ho sudah hampir hilang harapan. Saat beranjak dari tempat duduknya, Pul Ip beserta Chan Doo dan Bong Goo datang menemui Seok Ho sebagai tanda bahwa mereka siap masuk Chun Ha. Tiba-tiba kepsek Ma Ri beserta Guru lainnya datang dan menyindir Seok Ho, “Siswanya hanya 3?” Guru-guru tersenyum licik. Tanda bahwa mereka senang Seok Ho telah gagal. Namun semuanya salah besar.. di detik-detik terakhir menuju angka 10:00, Baek Hyun datang setelah berlari menuju sekolah.
Lalu disusul oleh Hyun Jung yang langsung menggandeng tangan Baek Hyun. Semua Guru terkejut tidak percaya. Kepsek Ma Ri kembali menyindir Seok Ho, “Masih ada perjanjian kedua. Untuk ujian bulan Juni, jika gagal kau harus pergi.”
Seok Ho kembali mengatakan janjinya pada Baek Hyun, ia sudah mengatasi masalah rumahnya. Baek Hyun berkata, “Aku tidak ada pilihan lain.” Seok Ho tidak peduli dengan jawaban Baek Hyun. Ia berdiri di depan kelas dan mengatakan agar semua belajar keras. Dengan begitu pasti akan masuk Universitas Chun Ha..
SUMBER : phypihore.blogspot.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar